Jumat, 26 September 2014

Ilmuwan Ciptakan Robot Serangga Penjelajah Daerah Bencana



Ilmuwan Ciptakan Robot Serangga Penjelajah Daerah Bencana
LONDON (Berita SuaraMedia)  - Seorang peneliti robotika asal Swiss telah menciptakan sebuah robot yang bisa terbang dan hinggap di dinding atau pohon.

Menurut peneliti, tujuan robot tersebut diciptakan agar dapat melakukan perjalanan di atas medan berat seperti daerah bencana.

Apalagi, robot dilengkapi dengan sensor dan kamera kecil yang berbeda, mereka bisa digunakan di daerah bencana untuk mengirimkan informasi penting kembali ke pusat komando untuk menyelamatkan korban.

Kemampuan robot yang mirip serangga ini, mampu menempel pada hampir semua jenis permukaan, bahkan dinding beton.

"Kami tidak membabi buta meniru alam, tetapi menggunakan prinsip yang sama untuk kemungkinan memperbaiki kesulitan itu," ujar Mirko Kovac, ilmuwan yang membuat robot tersebut dari Ecole Polytechnique Federale de Lausanne (EPFL).

"Perilaku seperti melompat, terbang dan bertengger memerlukan kontrol kompleks atas gerakan tanpa membutuhkan daya komputasi yang tinggi," tambahnya, seperti yang diberitakan TG Daily.


Kemampuan untuk bertengger, mampu menghemat energi yang berharga untuk memungkinkan robot untuk beristirahat, persis seperti yang dilakukan serangga atau burung.
Mekanisme bertengger sebelumnya membutuhkan manuver menukik rumit untuk mengurangi momentum dan mendarat di kaki.
Nah, EPFL menghindari masalah ini dengan menggunakan dua lengan pegas dilengkapi dengan pin yang menggali ke permukaan. (ar/ok/arh/td) www.suaramedia.com

Laba-Laba Nano, Robot Penghancur Kanker Dari Dalam Tubuh


Laba-Laba Nano, Robot Penghancur Kanker Dari Dalam Tubuh
KOLUMBIA (Berita SuaraMedia) - Para ilmuwan telah menciptakan robot mikroskopis dari molekul DNA yang dapat berjalan, berbalik dan bahkan menciptakan produk-produk kecil mereka sendiri di jalur perakitan skala nano.

Perangkat revolusioner yang dijelaskan dalam jurnal Nature ini di masa depan diharapkan bisa memimpin pasukan robot ahli bedah yang membersihkan arteri manusia atau membangun komponen komputer di dalamnya.

Diberitakan Daily Mail, salah satu pendukung proyek ini dari New York Columbia University ini bahkan telah mengembangkan robot laba-laba berukuran 4 nanometer atau sekitar 100.000 kali lebih kecil dari diameter rambut manusia.

Robot laba-laba ini diharapkan dapat berjalan sepanjang lintasan DNA. Dengan menggunakan alur yang sesuai dengan urutan, robot dapat dibuat untuk berjalan, berbelok ke kiri atau kanan sesuai alur untaian DNA.

Tubuh robot ini terdiri dari protein yang biasa disebut streptavidin. Melekat padanya kaki tiga 'enzimatik DNA' untai tunggal yang mengikat dan kaki keempatnya adalah untaian yang membawa laba-laba ke titik awal.


"Setelah robot dilepaskan dari pemicu, maka ia akan mengikat kemudian memotong untaian DNA," ujar Milan Stojanovic selaku ketua tim proyek. Setelah untaian dipotong, kaki robot mulai meraih jalur dan mencocokan DNA. dengan ini, robot dipandu ke jalur yang ditetapkan oleh peneliti.

Untuk melihat robot ini bergerak, para peneliti menggunakan mikroskop kekuatan atom. Hebatnya lagi, Robot ini bisa mencatat tanda-tanda penyakit pada permukaan sel, menentukan sel itu adalah kanker, menghancurkan sel kanker bahkan robot itu bisa memberikan senyawa untuk membunuhnya.

Rupanya 'DNA berjalan' ini sudah dikembangkan sejak dulu, namun mereka tak pernah mencapai prestasi seperti saat ini. "Robot itu bisa berjalan hingga 100 nanometer atau sekitar 50 langkah," ungkap Profesor Yan asal Arizona State University.

"Ini pertama kalinya sistem mesin nano digunakan untuk melakukan operasi. Sebuah kemajuan penting dalam evolusi teknologi DNA," kata Lloyd Smith dari University of Wisconsin, Madison. Hampir 6 miliar poundsterling diinvestasikan dalam penelitian dan pengembangan produk nano di seluruh dunia. (ar/dt/ink) www.suaramedia.com

SIM, Celana Dalam Online Yang Bisa Buat Sms


Sim, Celana Dalam Online Yang Bisa Buat Sms
AUSTRALIA (Berita SuaraMedia) - Suatu perusahaan di Australia memperkenalkan inovasi baru yang dapat menolong kaum jompo atau cacat yang tidak mampu mengurus diri.
Teknologi itu disebut SIMsystem alias celana dalam online atau daleman elektronik.

Celana Dalam yang dimaksud disini bukan celana dalam umum yang biasa digunakan sehari-hari.
Bukan juga celana dalam yang dipakai selebritis hollywood yang mahalnya minta ampun, atau ulah selebrity hollywood yang suka bikin sensasi tidak pake celana di tempat umum.

Celana dalam disini tidak lebih sebagai piranti elektronik untuk memudahkan penyandang cacat dan lanjut usia untuk mengganti celana dalam secara online .

Seperti diberitakan harian Australia, The Herald Sun, celana dalam online itu diperkenalkan oleh perusahaan Simavita. Celana itu dilengkapi suatu perangkat elektronik yang mampu mengirim sinyal khusus ke komputer dan diteruskan berupa pesan SMS atau pager.
Teknologi itu berguna untuk kaum jompo atau cacat yang sulit mengurus dirinya saat akan buang air besar.


Suster atau perawat di panti jompo langsung diberitahu melalui SMS atau pager berdasarkan kiriman sinyal yang dipancarkan dari celana dalam online yang dikenakan kepada orang yang kesulitan untuk buang air besar.

Menurut laman Simavita, celana itu dilengkapi elemen yang dapat diganti, mirip dengan popok. Selain itu juga terdapat sebuah transmitor kecil yang diselipkan di dalam popok untuk mendeteksi sensor melalui mekanisme tertentu yang bisa mengetahui bila si pemakai hendak buang air besar. Transmitor itulah yang akan mengirim sinyal ke komputer induk.  

Kepala Eksekutif Korporat Simavita, Philippa Lewis, daleman berteknologi canggih itu akan menghemat setengah dari waktu yang biasa diperlukan bagi para perawat dalam mengurus kaum jompo.

"Kami menciptakan SIMsystem untuk memberikan kenyamanan yang lebih besar sekaligus tetap menjaga martabat kaum jompo dan juga mengurangi secara signifikan biaya bagi fasilitas perawatan kaum jompo," kata Lewis, Jumat 26 Maret 2010.
Teknologi ini akan diperkenalkan di seluruh panti jompo di negara bagian New South Wales setelah sukses dikampanyekan di negara bagian Victoria. Celana Dalam yang dimaksud disini bukan celana dalam umum yang biasa digunakan sehari-hari. Bukan juga celana dalam yang dipakai selebritis hollywood yang mahalnya minta ampun, atau ulah selebrity hollywood yang suka bikin sensasi tidak pake celana di tempat umum. I(ar/vs/rd) www.suaramedia.com

Heart Of Home, Meja Masak Pintar Untuk Dapur Masa Depan


Heart Of Home, Meja Masak Pintar Untuk Dapur Masa Depan
STOCKHOLM (Berita SuaraMedia) - Perusahaan elektronik, Electrolux berinisiatif untuk mengembangkan konsep desain baru yang menggambarkan kehidupan masyarakat di masa yang akan datang.

Bayangkan apabila kita dapat memasak tanpa menggunakan panci dan wajan, tidak perlu lagi membaca buku resep atau tidak perlu khawatir akan kesegaran bahan makanan.
Lewat Heart of Home, perusahaan elektronik asal Swedia tersebut mencoba menuangkan ide masa depan yang memadukan meja dapur dan kompor dalam satu kesatuan.

'Heart of the Home' merupakan meja masak yang pintar yang dapat menyesuaikan bentuk sesuai dengan kebutuhan memasak. Hanya dengan menempatkan satu bahan makanan diatas kompor, Heart of the Home akan menganalisa bahan tersebut dan menampilkan berbagai macam resep yang sesuai dengan bahan tersebut.
Setelah memilih resep masakan yang diinginkan, pengguna dapat mengatur besar area memasak yang diinginkan hanya dengan menyentuh permukaan meja.
Sedangkan kedalamannya dapat diatur dengan menekan permukaan meja yang lunak sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, menyentuh permukaan meja juga dapat dilakukan untuk menetapkan waktu dan temperatur yang diperlukan saat memasak.


Dalam Keterangannya, Jane Ritonga, Product Marketing Manager Fabric mengatakan, 'Heartof The Home mencoba untuk mengantisipasi kemungkinan ledakan populasi di perkotaan.

Menurut data dari PBB, 74% dari populasi dunia akan tinggal di daerah perkotaan pada tahun 2050. Dengan tingginya level urbanisasi, masyarakat  dituntut untuk lebih mempertimbangkan bagaimana memanfaatkan ruang, energi dan lingkungan secara efisien.

Sebab itu,lanjut Jane, Electrolux mengembangkan Heart of Home sebagai ilustrasi apa yang akan dihadapi masyarakat pada tahun 2050. "Kita membutuhkan rumah yang minimalis. Dengan keterbatasan ruang di kota besar di masa depan, rumah harus lebih fleksibel dan dapat disesuaikan dengan berbagai situasi. Begitu juga dengan peralatan rumah tangga. Tidak akan ada ruang yang tersisa untuk peralatan yang hanya mempunyai satu fungsi," ujar Jane.

Ditambahkan Jane, kecanggihan teknologi merupakan suatu kebutuhan untuk dapat terus berkembang baik dalam lingkup lingkungan dan sosial. "Kita tidak dapat bertahan tanpa teknologi. Teknologi sangatlah penting saat ini, namun pada tahun 2050 kita tidak dapat hidup tanpa teknologi," kata Jane
Sejarah Heart of the Home

Pada tahun 2008 untuk pertama kalinya dalam sejarah masyarakat lebih banyak tinggal di wilayah perkotaan dibandingkan pedesaan. Menurut data PBB, telah diperkirakan bahwa pada tahun 2050, 74% populasi dunia akan tinggal diperkotaan. Sebagai referensi, pada tahun 1950, hanya 29% penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Berdasarkan perkiraan berikut, Electrolux mengembangkan Heart of Home sebagai ilustrasi apa yang akan dihadapi masyarakat pada tahun 2050:

1. Kebutuhan sosial sangatlah penting. Aktifitas sosial merupakan bagian penting dari kehidupan, terutama dengan keluarga dan teman. Peningkatan penggunaan peralatan berteknologi tinggi dalam bersosialisasi merupakan tanda bahwa kita ingin mengalami kehidupan sosial yang nyata dan sesungguhnya.

2. Kita membutuhkan rumah yang minimalis. Dengan keterbatasan ruang di kota besar di masa depan, rumah harus lebih fleksibel dan dapat disesuaikan dengan berbagai situasi. Begitu juga dengan peralatan rumah tangga. Tidak akan ada ruang yang tersisa untuk peralatan yang hanya mempunyai satu fungsi.

3. Masyarakat harus lebih efektif. Ketika 74% dari 9 milyar orang tinggal didaerah perkotaan, setiap orang harus menyesuaikan gaya hidup mereka dengan apa yang tersedia. Pengolahan kembali barang-barang yang tidak terpakai harus dilakukan. Produk dan tempat yang hemat energi lebih dibutuhkan dari sebelumnya.

4. Kita tidak dapat bertahan tanpa teknologi. Teknologi sangatlah penting saat ini, namun pada tahun 2050 kita tidak dapat hidup tanpa teknologi. Kecanggihan teknologi merupakan suatu kebutuhan untuk dapat terus berkembang baik dalam lingkup lingkungan dan sosial.
Heart of the Home pertama kali diperlihatkan di DesignBoost di Stockholm. Design Boost adalah seminar dimana para ahli berkumpul dan mendiskusikan pikiran inovatif mereka dalam meningkatkan kompetensi suatu produk melalui desain dan fungsi kreatif lainnya secara menyeluruh. (ar/ok/ki) www.suaramedia.com

Cara Cepat dan Mudah Menghitung Subnetting Kelas C


Cara Cepat dan Mudah Menghitung Subnetting Kelas C

Ada banyak jalan menuju Roma. Yak, ada banyak cara untuk menghitung subnetting hehe apaan sih :v Di dunia Networking hal yang mesti wajib di kuasi salah satunya adalah menghitung subnetting, mungkin yang pernah belajar subnetting sebelumnya masih ingat dengan rumus ini 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir, dan  2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet.
Ya itu tadi adalah rumus yang pertama saya gunakan untuk menghitung subnetting *cara lama, yang kedua adalah rumus mengguakan prefix sebagai contoh 192.168.1.52 /28 yuk mari kita menghitung untuk mendapatkan Subnetmask, Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Network Address, dan Broadcast Addrres .
Prefix /28 itu adalah banyaknya binari 1 jadi 1111111.1111111.1111111.11110000 dan merupakan kelas C untuk mencari Netmask nya berapa dapat menggukankan tabel berikut :
128
64
32
16
8
4
2
1
1
1
1
1
0
0
0
0
128+64+32+16 = 240 jadi subnetmasknya adalah 255.255.255.240
Sekarang kita mencari jumlah Subnet dan Hostnya yaitu menggunakn rumus di atas tadi
24 = 16
24 - 2 = 16 – 2 = 14 host
Lanjut kita mencari Network Address dan Broadcast Address
256-240 = 16
16 + 16 = 32
32 + 16 = 48
48 + 16 = 64
dan seterusnya hingga hasil dari penjumlahanya 256
Network 192.168.1.0 192.168.1.16 192.168.1.32 192.168.1.48
IP Awal 192.168.1.1 192.168.1.17 192.168.1.33 192.168.1.49
IP Akhir 192.168.1.14 192.168.1.30 192.168.1.46 192.168.1.62
Broadcast 192.168.1.15 192.168.1.31 192.168.1.47 192.168.1.63
Ip Address di contoh kasus diatas adalah 192.168.1.52 /28 sehingga, Network Addresnya adalah 192.168.1.48 dan Broadcast Address nya adalah 192.168.1.63
Yang barusan kita hitung tadi adalah cara lama menghitung Subnetting :D
Ok sekarang kita lanjut cara menghitung Subnetting yang sekarang saya gunakan*cara baru, masih menggunakan contoh kasus yang di atas namun menggunakan cara yang sedikit berbeda. Hal pertama yang mesti kita ingat adalah /24 memiliki total IP address sebanyak 256, /28 memiliki total IP address sebanyak 16, dan /30 memiliki total IP address sebanyak 4.
Nilai CIDR
TOTAL IP
/24
256
/25
128
/26
64
/27
32
/28
16
/29
8
/30
4
Kenapa yang mesti di ingat harus 3 prefix ? ya biar mudah aja, cuman klo ingat semua lebih bagus sih J misalkan ada kasus klo prefix /27 total ip nya berapa sih ? ya karena udah hafal /28 total ip nya 16 ya tinggal di tambahin aja 16+16 =32 jadi /27 itu total ipnya 32, terus klo ada kasus lagi misalkan /25 total ip nya berapa sih ? ya tinggal di bagi 2 aja karena udah hafal /24 itu total ipnya 256 ya tinggal di bagi 256 : 2 = 128 jadi /25 total ip nya adalah 128. Mudah kan :)
Kita lanjut study kaksus eh kasus Ip Address 192.168.1.52 /28 tentukan Netmasknya, Total Ip, Network, dan Broadcast mari kita manghitung lagi :)
Prefix /28 mempunyai jumlah total ip 16 yaitu (0-15) maksudnya ip address 192.168.1.0 – 192.168.1.15  karena di kasus tersebut ip hostnya adalah 52 yaitu 192.168.1.52 sehingga tidak termasuk dalam range ip (0-15) untuk mengetahui 52 termasuk dalam range ip yang mana, caranya adalah 52 di bagi total ip nya yaitu 16 dan hasilnya dikalikan 16 juga sehingga 52 : 16 = 3,25 karena hasilnya koma di genepin aja jadi 3, jadi 3 x 16 = 48 jadi 48 + 15 = 63 sehingga host 52 termasuk dalam range ip (48-63).
TOTAL IP = 16
Network =       192.168.1.48
Ip pertama =   192.168.1.49
Ip Akhir =         192.168.1.62
Broadcast =      192.168.1.63
Netmasknya = 255.255.255.240
di dapat dari 256-16 = 240
Kesimpulan menghitung subnetting menggunakan kedua metode diatas sama-sama mempunyai akurasi hasil yang sama, namun untuk efesiensi waktu dalam perhitungan metode yang baru jelas lebih cepat daripada metode yang lama dan tidak lagi harus menghitung pagar maksudnya 1111111.1111111.1111111.1111000 mirip tiang pagar :p cara baru ini didapat ketika saya mengikuti training di IDN Thank’s buat Pak Dedi yang udah share ilmu nya kemarin semoga berkah dan semoga posting ini bermanfaat